dj_hatsuka's Journal

46 to 50 of 222
Page:   Previous  ...   6   7   8   9   10   11   12   13   14 ...  Next

13 March 2021

10 March 2021

Sumber : FB Fathiya Rahma Arfira

Protein rusak
.
Pernah ngga, denger tentang 'protein rusak saat dipanaskan'?
.
Iya, emang. Protein itu strukturnya tersusun atas ikatan ikatan yang ribet. Ikatan primer, ibarat kertas dilipet sekali. Trus ada ikatan sekunder, tersier dan kuartener. Jadi udah dilipet berkali kali lah. Nah ikatan-ikatan itu bisa putus oleh suhu tinggi, asam kuat, basa kuat, pelarut organik, dan banyak lagi.
.
Yang paling umum kita temui adalah rusaknya ikatan pada struktur protein oleh pemanasan alias suhu tinggi. Kalo ikatannya rusak alias putus, protein akan mengalami denaturasi, bahkan sampe koagulasi alias menggumpal. Itu yang terjadi pada telur saat direbus atau digoreng. Protein di putih telur dan kuning telur tadinya cair dan transparan, trus jadi padat dan tidak tembus cahaya setelah dipanaskan, karena strukturnya rusak.
.
Trus jadi sia sia gitu makan telur rebus atau telur ceplok karena proteinnya rusak?
.
YA NGGAK GITU SAYANG
.
Tubuh kita tuh justru butuhnya 'protein rusak' lho.
.
Hah?
.
Kalo diibaratin kertas, protein itu ukurannya A4, sementara tubuh kita (di bagian usus halus kita) menyerap 'protein' dalam bentuk penyusun terkecilnya yaitu asam amino. Kalo protein itu seukuran A4, asam amino tuh bisa jadi A4 digunting sampe jadi serpihan kecil yang jumlahnya bisa ratusan atau ribuan. Jadi ya protein yang masuk ke tubuh tuh emang harus dirusak, dipotong potong, dihancurin sampe dapet bagian terkecilnya baru bisa diserap. Di tubuh kita, gunting yang buat memotong motong protein ini namanya enzim protease (ada banyak jenisnya). Nah kalo makanan udah dimasak dengan pemanasan, itu artinya udah sedikit membantu 'merusak' protein biar lebih gampang lagi nanti buat 'dipotong potong' sama enzim di tubuh kita.
.
Ga ada alasan 'biar dapet proteinnya utuh' buat 'makan telor mentah' ya gaes. Banyak bakterinya, hiiy malah bikin sakit lho.

10 March 2021

bapak dulu pernah berpesan “jangan pernah nahan pipis, temennya bapak ada yg sukanya nahan pipis, jadi sakit batu ginjal”
dan saat belajar ttg diet ini, suatu ketika aku baca artikel kesehatan, tentang ginjal, dan ternyata apa yg dikatakan bapak bener, jadi kalo kita nahan pipis, urine jd byk mengandung mineral, jadi jangan nahan pipis ya

ini isi artikelnya :

6 Kebiasaan yang Memperburuk Ginjal
CNN Indonesia

Kamis, 17/12/2020 09:00

Kebiasaan yang dilakukan setiap hari ternyata berpengaruh pada kesehatan. Bahkan ada kebiasaan yang memperburuk ginjal.

Jakarta, CNN Indonesia -- Kebiasaan yang dilakukan setiap hari ternyata berpengaruh pada kesehatan. Bahkan ada kebiasaan yang memperburuk ginjal.
Sadarkah Anda kalau ginjal punya peran yang penting untuk tubuh?

Ginjal sehari-harinya bertugas untuk menyaring darah, membuang racun, mengendalikan keseimbangan air, mengatur tekanan darah, menjaga konsentrasi mineral dan elektrolit, serta menghasilkan bentuk aktif vitamin D.

Berikut sejumlah kebiasaan memperburuk ginjal yang kerap dilakukan tanpa sadar.

1. Kurang minum

Kurang minum dapat menurunkan performa ginjal sekaligus mampu merusak organ. Kurang minum berisiko menimbulkan batu ginjal. Yang lebih serius ialah gagal ginjal. Sebaiknya konsumsi air mineral sekitar 1,5-2 liter per hari untuk menjaga kesehatan ginjal.

2. Menahan kencing

Jika Anda termasuk orang yang kerap menahan kencing karena alasan apapun, sebaiknya jangan lakukan lagi. Terdengar sepele, tapi kebiasaan ini nyatanya bakal memperburuk ginjal. Ini adalah kebiasaan yang memperburuk ginjal.

Selain rasa sakit, menahan kencing bisa membawa dampak pada infeksi saluran kencing. Dalam beberapa kasus, menahan kencing memberikan kesempatan bakteri untuk berkembang biak. Lebih parah lagi, seseorang dapat mengalami batu ginjal jika terlalu sering menahan kencing. Kondisi ini bisa terjadi jika urine banyak mengandung mineral.

3. Terlalu banyak duduk

Saat work from home, banyak orang akhirnya harus terpaku di kursinya sepanjang hari. Jika tidak diimbangi dengan bergerak atau berjalan, kebiasaan ini rupanya memberikan efek pada ginjal.

Aktivitas fisik berhubungan dengan peningkatan aliran darah dan metabolisme glukosa. Kedua hal ini merupakan faktor penting kesehatan ginjal.

4. Kurang tidur

Istirahat malam yang nyenyak sangat penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan dan ternyata, ginjal Anda. Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam. Kebiasaan memperburuk ginjal ini kerap dilakukan banyak orang karena berbagai alasan.

5. Terlalu banyak makan daging

Protein hewani menghasilkan asam dalam jumlah tinggi dalam darah yang dapat berbahaya bagi ginjal dan menyebabkan asidosis - suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menghilangkan asam dengan cukup cepat. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan semua bagian tubuh tetapi diet Anda harus diimbangi dengan buah dan sayuran.

6. Terlalu banyak garam dan gula

Makanan tinggi garam mengandung natrium tinggi, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan, pada gilirannya, membahayakan ginjal Anda.

Gula berkontribusi pada obesitas yang meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes, dua penyebab utama penyakit ginjal. Selain makanan penutup, gula sering kali ditambahkan ke makanan dan minuman yang mungkin tidak Anda anggap "manis".

Dari semua kebiasaan memperburuk ginjal tersebut, mana yang paling sering Anda lakukan?

(chs)

Sumber :
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201217082059-255-583217/6-kebiasaan-yang-memperburuk-ginjal

26 February 2021

Apakah Diet Gluten Free Memang Lebih Sehat?

Diet guten free adalah jenis diet yang tidak memasukkan komponen gluten dalam makanan sehari-hari. Apa itu gluten? Gluten adalah jenis protein yang ditemukan dalam biji-bijian terutama gandum, gandum hitam (rye), dan jali (barley). Pada produk olahan, gluten dapat membantu proses pengembangan roti dan memberikan tekstur kenyal atau chewy pada roti. Belakangan ini diet gluten free menjadi tren di kalangan masyarakat karena diklaim dapat memberikan manfaat kesehatan. Namun apakah diet gluten free baik bagi semua orang?

*Diet gluten free bagi penderita celiac disease*

Diet gluten free sebenarnya ditujukan khusus bagi mereka yang menderita celiac disease. Celiac disease adalah suatu keadaan di mana tubuh tidak dapat mencerna gluten yang terdapat dalam makanan. Karena tidak bisa dicerna, tubuh akan memandang gluten sebagai ancaman dan kemudian memproduksi antibodi yang berbalik menyerang lapisan dinding usus halus, sehingga bisa menimbulkan pembengkakan dan kerusakan jaringan usus halus. Rusaknya lapisan ini akan berakibat pada berkurangnya kemampuan usus untuk menyerap zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini berbahaya bagi kesehatan karena penyerapan zat gizi mayoritas terjadi di usus halus. Penderita celiac disease juga biasanya mengalami diare, anemia, sakit pada tulang, hingga timbul bercak-bercak pada kulit. Celiac disease dapat menyerang berbagai kelompok umur dan biasanya berlangsung tanpa gejala khusus.

Belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan celiac disease sepenuhnya, treatment yang dapat mengurangi gejala celiac disease hanyalah diet gluten free. Penderita celiac disease harus menghindari makanan yang mengandung gluten. Banyak atau sedikit jumlah gluten yang terdapat dalam makanan tidak menjamin, karena jumlah gluten yang hanya sedikit pun dapat memicu sistem imun menyerang lapisan dinding usus.

*Diet gluten free bagi penderita autisme*

Selain bagi penderita celiac disease, diet gluten free juga diperuntukkan bagi mereka yang menderita autism spectrum disorder atau sama dengan autisme yang kita kenal di Indonesia. Pada penderita autisme biasanya menjalani diet Gluten Free Casein Free (GFCF). Diet ini mengeliminasi gluten dan kasein dari makanan yang dimakan sehari-hari. Pada penderita autisme, gluten dan kasein yang masuk ke tubuh tidak dapat tercerna sepenuhnya dan kemudian akan diinterpretasikan sebagai komponen berbahaya oleh otak. Hal ini menyebabkan penderita autisme mengalami perubahan perilaku. Dengan menghilangkan gluten dan kasein, diharapkan dapat terjadi peningkatan kognitif pada penderita autisme.

*Diet gluten diet bagi penderita non-celiac gluten sensitivity*

Terdapat sebagian orang yang memang sensitif terhadap kandungan gluten pada makanan. Pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk menentukan apakah seseorang menderita celiac disease, sensitif terhadap gluten, atau hanya alergi terhadap gandum. Meskipun gejala yang dirasakan bisa kurang lebih sama (diare, sakit perut, dan gejala lain muncul kurang lebih beberapa jam hingga beberapa hari setelah konsumsi gluten), tetapi dampak yang ditimbulkan tidak akan separah celiac disease.

*Bolehkah menjalani diet gluten free jika tidak mengidap kondisi di atas?*

Bagaimana jika Anda tidak menderita salah satu dari keadaan di atas tetapi tetap ingin mengikuti diet gluten free? Berikut beberapa hal yang bisa membantu Anda mempertimbangkan apakah diet gluten free cocok untuk Anda atau tidak.

*1. Pilihan makanan Anda akan jauh lebih terbatas*

Ketika Anda memutuskan untuk menerapkan diet gluten free, Anda harus siap-siap mengucapkan selamat tinggal pada makanan yang biasa Anda makan sehari-hari. Roti, biskuit, sereal, oats, pasta, aneka kue kering, semua olahan yang berasal dari gandum harus Anda hindari. Meskipun sekarang sudah marak tersedia berbagai panganan dengan label gluten free, namun harganya bisa dua kali lipat jika dibandingkan dengan harga biasanya. Selain itu makanan alternatif ini bisa jadi lebih tinggi kalori serta lemak jenuh.

*2. Nutrisi makanan gluten free biasanya tidak lengkap*

Mereka yang memang diharuskan untuk menjalankan diet gluten free karena kondisi tertentu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter serta ahli gizi, karena makanan yang mengandung gluten merupakan makanan yang umum dimakan, dan beberapa di antaranya termasuk jenis makanan pokok. Dengan menghilangkan jenis makanan tersebut, pilihan makanan bagi mereka yang menjalani diet ini menjadi terbatas. Ditakutkan jika tidak berkonsultasi, Anda akan mudah kekurangan vitamin, mineral, serta serat yang banyak ditemui pada makanan mengandung gluten.

*3. Anda mungkin perlu suplemen makanan*

Produk gluten free yang dijual di pasaran umumnya kurang mengandung vitamin dan mineral seperti vitamin B, kalsium, zat besi, magnesium, hingga serat. Penderita celiac disease akan disarankan untuk mengonsumsi vitamin tambahan untuk mengurangi risiko difisiensi vitamin dan mineral tersebut.

*4. Gluten sulit dicerna*

Gluten diklaim sebagai penyebab masalah kesehatan karena tidak dapat dicerna oleh tubuh kita. Seperti dikutip dari Washington Post, Alessio Fasano pendiri serta direktur Center for Celiac Research & Treatment di Massachusetts General Hospital mengatakan bahwa memang benar di tubuh kita tidak ditemukan enzim yang tepat untuk mencerna protein kompleks pada gluten. Ketika sistem imun kita mendeteksi adanya gluten, maka sistem imun akan melawan dan mencoba menyingkirkan komponen gluten dari tubuh. Namun pada sebagian besar orang, sistem imun kita mampu untuk mengatasi keberadaan gluten.

*Kesimpulan*

Gluten free diet memang ditujukan khusus bagi mereka yang menderita kondisi tertentu. Bagi Anda yang tidak memiliki masalah kesehatan, masih sedikitnya penelitian terkait gluten free diet dan bagaimana pengaruhnya bagi tubuh, mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Anda sebelum menghapus gluten dari makanan anda sehari – hari.

Sumber :
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/perlukah-kita-menjalani-diet-gluten-free/?amp

26 February 2021



dj_hatsuka's Weight History


Get the app
    
© 2024 FatSecret. All rights reserved.